B.Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan
Penduduk
masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu
sama lain sangat berdekatan. Penduduk, dalam pengertian luas diartikan
sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu
daerah tetentu. Penduduk dalam arti luas itu sering diistilahkan popuasi
dan disini dapat meliputi populais hewan, tumbuhan dan juga manusia.
Adapun masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang
menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan
sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah
menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya.
Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA
Orang
yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert
Malthus. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun 1798. Malthus
mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan
adalah penting utnuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat
ditahan. Tidak lama setelah Malthus mengemukakan pendapatnya, timbullan
kemudian bermacam-macam teori/pandangan sebagai kritis atau sebagai
perbandingan atas teori Malthus.
DINAMIKA PENDUDUK
Dinamika
penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk
yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah
tidak lain karena adanya unsurr lahir, mati, datang dan pergi dari
penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan
penduduk dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk
= ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami
karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Unsur penentu
dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun.
Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Pn = (1 + r) n x Po
Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
n = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah penduduk Indonsia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 5, berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta.
KOMPOSISI PENDUDUK
Sensus
penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan
hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur
penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis
mata pencaharian dan sebaginya. Menurut umur dan jenis kelamin pada saat
tertentu dalam bentuk pyramid , golongan laki-laki ada diseblah kiri
dan perempuan disebelah kanan. Garis aksisnya (vertical) menunjukkan
interval umur dan gari horisontalnya menunjukna jumlah atau prosentasi.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
- Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.
- Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara.
- Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan.
PERSEBARAN PENDUDUK
Kecenderungan manusia
untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak
pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah
sangat subur selalu menjadi perebutan mansuia, Dari prinsip itulah kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan
selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat
yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya
untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan
banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi.
Rasa
yang meliputi jiwa manusia mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat
yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan alam
arti luas, didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian
dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Yang
hidup sebagai anggota masyarakat. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsure kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur :
- unsur religi
- sistem kemasyarakatan
- sistem peralatan
- sistem mata pencaharian hidup
- sistem bahasa
- sistem pengetahuan
- seni
KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau
jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsung luwas dan
mantap.
Kebudayaan Islam
Pada
abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh
para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral
penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya
agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad
ke -15.
KEBUDAYAAN BARAT
Unsur
kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan
dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Berbagai
penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi
diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian
anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga
menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian
bangsa yang bersangkutan.
PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
Untuk
menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya : cara
atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau
“mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak
tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja
diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum. Dr.
Koentjaraningrat membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam yaitu :
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
- Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
- Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda recreational institutions)
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios)
- Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)
STUDI KASUS
Rasio
ketergantungan mengukur fraksi tanggungan dalam suatu populasi.
Tanggungan merujuk kepada orang yang tidak dalam angkatan kerja, seperti
mereka yang terlalu muda atau terlalu tua untuk bekerja. Rasio selalu
dinyatakan sebagai persentase dan dihitung dengan membagi jumlah orang
di bawah usia 15 dan di atas usia 64 dengan jumlah orang antara usia 15
dan 64, kemudian mengalikannya dengan 100.
Rasio
ketergantungan menjadi sumber kekhawatiran ekonomi di negara-negara
dengan rasio ketergantungan usia tua, di mana ada sejumlah besar
tanggungan, khususnya di atas usia 64. Hal ini menimbulkan masalah untuk menyediakan jaminan sosial dan pensiun bagi mereka yang telah mencapai usia pensiun.