Senin, 30 November 2015

usaha kecil menengah (ukm)

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM   Kelompok 1 2KA09 SURVEY USAHA MIKRO KECIL - MENENGAH   UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang   Seiring dengan kemajuan zaman, telah banyak terjadi perubahan disekitar kita. Salah satunya adalah persaingan dalam dunia bisnis yang sedemikian ketat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan jenis produk yang hampir sama. Contoh persaingan yang terjadi dapat dilihat pada produk sepatu kulit. Karena banyaknya persaingan tersebut maka perusahaan saling berlomba-lomba untuk menciptakan produk berbahan dasar kulit yang bermutu dan berkualitas tinggi. Dengan melihat kesadaran masyarakat yang cukup tinggi terhadap kenyamanan berjalan maka banyak peminat sepatu kulit yang bermutu dan berkualitas tinggi di toko-toko. Dengan banyaknya pilihan sepatu kulit maka calon pembeli/konsumen sepatu juga akan lebih banyak pertimbangan.kosumen akan membeli sepatu kulit yang keunggulannya banyak dan harga yang tidak terlalu tinggi.   1.2 Manfaat Penulisan   Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah: 1.  Bermanfaat sebagai suatu proses belajar dalam wirausaha. 2. Dapat mengkaji lebih dalam tentang jenis produk berbahan dasar kulit yang diminati konsumen. 3.  Bermanfaat sebagai suatu proses belajar untuk mengetahui cara berwirausaha. 4.  Untuk menambah pengetahuan tentang fungsi dan kegunaan dari kulit sapi.     BAB II PENDEFINISIAN 2.1 Definisi UKM   UKM disingkat usaha kecil menengah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunannya tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut keputusan presiden RI no.99 th.1998 pengertian usaha kecil adalh " Kegiatan Ekonomi Rakyat"yang beresiko kecil dengan bidang usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.   2.2 Jenis-Jenis UKM   1. Usaha Manufaktur    Usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsuen. Kalau anda bingung,contohnya adalah konveksi yang menghasilkan mebel,hiasan rumah , souvenir dan sebagainya.   2. Usaha Dagang    Usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contoh adalah pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari. 3. Usaha Jasa   Usaha yang menghasilkan jasa,bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing , searching , blogging atau yang lainnya. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Biografi · Nama Pemilik  : Yudio Yulistio. · Umur   : 35 Tahun. · Alamat  : Jl. Pekapuran raya no.8 RT 001/004 Kecamatan        Cimanggis - Depok. · Tahun Berdiri  : 2014 · Nama Toko  : Studio Shoes.   3.2 Sejarah  Pada awalnya saya membuka bisnis ini pada tahun 2014 ketika keinginan untuk hidup yang lebih baik mengalahkan kenyamanan dan kemapanan dalam membangun karir. Sebagai pegawaipun dirasa tidaklah cukup untuk memenuhi keinginan untuk terus mencapai sukses. Ya begitulah setidaknya yang tersirat dari pengalaman dan perjalanan bisnis saya.  Mendirikan sebuah bisnis sepatu kulit yang banyak diminati oleh banyak kalangan membuat saya terus mengasah dan mengelola kemampuan bisnisnya. Saya selalu mencari inspirasi dengan pergi jalan-jalan atau melihat fashion orang lain. Dan saya berinisiatif untuk membuka toko sepatu kulit yang saya beri nama Studio Shoes.  Ada sesuatu yang menarik apabila anda datnag ke toko saya adlah melihat ke atas yang berada di depan nama tokonya. Disana terpampang sebuah sepatu yang berukuran tidak wajar, mungkin seukuran kaki raksasa. Pak Yudio mengatakan bahwa tujuan pemasangan sepatu itu didepan adalah sebagai sesuatu untuk menarik minat pengunjung untuk membeli yang ada di toko Studio Shoes. 3.3 Hasil Kunjungan   Gambar diatas adalah Toko pengrajin kulit bernama Studio Shoes yang dimiliki oleh Bapak Yudio, Toko ini berdiri sejak 1 tahun yang lalu. Toko ini memproduksi barang-barang yang terbuat dari kulit sapi.  Dalam menjalankan usahanya tersebut Bapak Yudio memproduksi dan menjual produk-produk dari bahan kulit sapi seperti : sepatu, sandal, ikat pinggang, dompet dan gantungan kunci. Toko ini buka setiap hari Senin - Minggu dari pukul 08.00 sampai 22.00.                 Produk-produk yang dihasilkan Produk-Produk yang dihasilkan oleh usaha ini yaitu: · Sepatu · Sandal · Dompet · Gantungan kunci · Ikat pinggang   Porsi Penjualan Dalam sehari usaha dari bapak yudio ini bisa menjual produknya 3-15 Pieces,dalam sebulan bisa terjual ± 300 Pieces Harga jual JENIS BARANG KISARAN HARGA (Ribu/Rupiah) Sepatu 150-450 Sandal 135-200 Dompet 150 Gantungan Kunci 50 Ikat pinggang 150                     Dalam foto diatas terlihat ruang produksi kerajinan kulit. Terdapat beberapa alat jahit dan kulit-kulit sapi yang sudah dikeringkan. Juga terlihat pemotongan kulit untuk alas serta untuk permukaan sepatu.         Salah seorang karyawan yang sedang membuat pola untuk dipotong menjadi alas sepatu. Terlihat juga ada beberapa contoh alas sepatu yang sudah dipotong untuk diproses lebih lanjut.                 Dibawah ini adalah foto salah satu karyawan yang sedang menjahit sepatu. Terlihat juga beberapa sepatu yang sudah diperhalus bagian permukaannya agar lebih mudah dalam pemberian warna pada sepatu.      Gambar di samping juga termasuk dalam produk-produk yang dihasilkan oleh Studio Shoes, yaitu ikat pinggang dan dompet.                     Ada juga gantungan kunci dengan berbagai warna dan desain yang dijual dengan harga cukup terjangkau.        Patung sepatu adalah lambang sekaligus ciri khas dari Studio Shoes.                             Berbagai macam sepatu dari kulit dipajang dengan rapih. Mulai dari sepatu pantopel hingga kets dijual disini.                                   Beragam desain dompet kulit yang dapat konsumen pilih.               BAB IV PENUTUP   4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di UKM Studio Shoes di pekapuran. UKM ini merupakan pengrajin kulit yang dimiliki oleh Bapak Yudio, yang menghasilkan kerajinan kulit seperti sepatu, sandal, ikat pinggang, dompet, gantungan, kunci yang terbuat dari kulit sapi. Harga kerajinan kulit ini berkisar Rp. 50.000- Rp. 450.000. dalam sehari UKM Studio Shoes dapat menjadi 3-15 piece/hari. 4.2 Saran  Saran untuk toko Studio Shoes yaitu agar meningkatkan kualitas dari produk yang dihasikan dan membuat produk lebih kreatif agar beda dari yang lain karena dalam suasana persaingan yang semakin kompetitif, keberadaan UKM dituntut untuk dapat bersaing dengan pelaku usaha lainnya. maka dari itu pelayanan, fasilitas, kenyamanan, keamanan, dan kebersihan harus ditingkatkan agar konsumen dapat merasa puas, dan dapat berjalan secara efektif dalam memenuhi tujuan dari promosi UKM.                      KATA PENGANTAR   Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Dan dengan rahmat dan karunianya, MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM (USAHA KECIL MENENGAH) ini dapat kami buat sebagai tugas kami. Sebagai bahan pembelajaran kami dengan harapan dapat di terima dan di pahami secara bersama. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah TEORI ORGANISASI UMUM. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun penguraian makalah kami. Dengan harapan dapat di terima oleh Bapak/Ibu dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami             Depok,  Oktober 2015       Penulis     DAFTAR PUSTAKA http://infoukm.wordpress.com/                                                 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN  1.1  LatarBelakang 1  1.2  Manfaat Penelitian 2 BAB II PENDEFINISIAN  2.1  Definisi UKM 3  2.2  Jenis-Jenis UKM 4 BAB III PEMBAHASAN  3.1  Biografi 3  3.2  Sejarah 4  3.3  Hasil Kunjungan 4 BAB IV PENUTUP  4.1  Kesimpulan 3  4.2  Saran 4

Jumat, 19 Juni 2015

tugas III

1. kompetensi dasar apa yang ingin dicapai setelah anda belajar Ilmu budaa dasar(IBD)?

Jawab:

Kompetensi yang ingin saya capai melalui sudut pandang saya sebagai mahasiswa adalah, agar setiap mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa selanjutnya dapat berpikir secara kritis,kreatif dan sistematik serta memiliki kepekaan terhadap lingkungan,empati social, dan dapat berperan mencari solusi yang bijaksana jika dalam lingkungannya sedang terjadi masalah social.


2. Apa pendapat kalian tentang perbedaan suku-suku yang ada di Indonesia dapat bersatu menjadi suatu kesatuan yang disebut Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi Dasar Negara Indonesia?

Jawab

 Secara harfira “ Bhinneka Tunggal Ika” memiliki arti Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Menurut saya semboyan itu merupakan dasar untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam seluruh masyarakat Indonesia, dimana walaupun banyak perbedaan antar sesamanya namun dapat saling menghargai dan saling menolong antar masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa , agama , bangsa, adat istiadat , warna kulit , dll. Selain itu dengan adanya semboyan ini dapat mempererat dan memperkuat tali persaudaraan antar seluruh rakyat Indonesia.

3. manakah yang benar , kebudayaan adalah produk manusia atau manusia adalah produk kebudayaan (jelaskan)!

Jawab:

Kebudayaan adalah produk manusia karena manusia sendiri adalah pencipta kebudayaan. Pada awalnya terjadinya kebudayaan manusia menciptakannya secara sadar maupun tidak sadar melalui aktivitas yang manusia lakukan secara rutin. Dari kebiasaan yang cenderung terus meneruslah sehingga tercipta suatu kebudayaamn

Dapat dijelaskan secara singkat :

 Budaya tercipta dan terwujud merupakan hasil dari interaksi antar manusia dengan alam raya ini. Manusia diciptakan tuhan dengan dibekali akal sehingga mampu berkarya. selain itu manusia juga memiliki intelegensia , intuisi, perasaan , emosi , kemauan , fantasi, dan perilaku. Dengan kemampuannya itu manusia mampu menciptakan sebuah kebudayaan yang akan terus ada secara turun menurun.

 Kebudayaan juga mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia, hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam hidup manusia . sehingga , kebudayaan memiliki peran sebagai berikut

- Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya

- Wadah untuk menyalurkan perasaan dan kemampuan

- Sebagai pembimbing kehidupan manusia

- Pembeda manusia dan binatang

- Petunjuk bagaimana manusia berperilaku dan bertindak dalam pergaulan

- Pengatur agar manusia mengerti bagaimana ia bertindak , berbuat dan menentukan sikap dengan orang lain.

- Sebagai modal dasar pembangunan.


Selasa, 21 April 2015

ILMU BUDAYA DASAR - SUKU BONAI



SUKU BONAI
Asal Usul Nama Bonai
Manai dalam bahasa Bonai berarti pemalas, kata manai turunannya Monai lalu menjadi Bonai, kisah sebuah kampung di Kualo Bonai daerah Sungai Rokan Kiri, terdapat sekelompok orang Sakai dan Bonai yang  pemalas,  di Kualo Bonai banyak tumbuh pohon bonai.
Nama sebuah pohon menengah (tidak lebih dari 4 meter), berdaun kecil-kecil, buah bulat-bulat berwarna kemerahan, berwarna hitam bila masak, rasanya agak asam.
Buah bonai ini merupakan bahan baku masakan ikan, dimasak dgn air secukupnya dan dijadikan kuah ikan, dengan rasa kuah asam,


Urang Bonai di Rokan Kiri
Suku Bonai di Kabupaten Rokan Hulu terdapat di Sungai Rokan Kiri, jikalaupun ada di Sungai Rokan Kanan tidak sepopuler tradisi yang dimiliki nenek moyangnya yang berada di Rokan Kiri, justru sekarang yang ada di Ulak patian (masuk thn 1935) justru sangat memegang tradisi  yang datang dari daerah Bonai “kampong nonom” (kampung yang enam).

Dari mana mereka ini
Berawal dari Dua orang Sultan yang membawa enam orang dari aceh, Menghului Sungai Rokan, setiba di Kualo Sako, dilakukan pembagian harta, namun tersisa satu meriam, untuk keadilan di jatuhkan ke kualo, itulah yang menjadi buayo putieh penunggu kualo sako, yang diyakini oleh masyarakat poikan (pencari ikan)
Saat kedua kelompok ini melihat ada tungkul jangung hanyut dari Rokan Kiri, maka mereka memberikan tamsil, bahwa sungai yang kiri ini ada penghuninya, sudah barang tentu banyak masyarakatnya dan banyak ragamnya, untuk itu dikirimlah Sulatan Harimau yang lebih memiliki kekuatan atau ilmi kebatinan, (Sulatan Harimau dan Sultan Jangguik pemeluk Islam utusan Sultan Mansursyah I dari Melaka dengan tujuan mengembangkan Islam, Sejarah Kuntodarussalam, 25, Muchtar Lutfi, eds, 1977:169),
Pendapat Sultan harimau dan Jangguik berasal dari Minangkabau atau Tapanuli Selatan dikarenakan pemanggilan Sultan diubah menjadi Sutan, Bila dikaitkan dengan penguasa yang memerintah di Rokan adalah keturunan Sultan Sidi saudara Sultan Sujak, tentulah gelar Sultan asal Rokan itu yang didapat karena dia memerintah (Sejarah Kuntodarussalam, 26, Proyek Inventarisasi dan dokumentasi Kebudayaan daerah Riau 1995).Bahasa Bonai lebih mirip kepada bahasa Aceh dari logatnya (opini T. Khairulzaman)
Diwaktu Sultan harimau menjumpai kampung-kampung yang enam tersebut di hantarkanlah satu orang setiap kampung yang sudah dihuni sebelumnya oleh sebagian orang sakai (konon dari duri, disebut Sakai batin delapan, belum diselusuri informasi ini)
Mulailah kita sebutkan kampung nonom itu  dari hilir (kualo sako) ke mudik ; 1. Bonai atau disebut juga Kampung Nogori, 2. Sontang, 3. Torusan Puyuh atau Toruih Puyuh, 4. Titian Gadiang, 5. Toluk Sono atau disebut juga Kasang Mungkai, 6. Sungai Murai atau disebut juga Muaro Dilam (sekarang termasuk kedalam Kecamatan Bonai Darussalam). Memang di mulut orang Bonai nama-nama daerah yang enam ini banyak persamaannya, dikarenakan kampung-kampung yang disebutkannya berada disekitar daerah kampong nonom tersebut.
Terjadilah perkembangan dalam kampung nonom tersebut setelah Sultan Harimau ke Bukik Langgak (kerajaan tertua di Sungai Rokan Kiri), dan diteruskan ke Rokan IV Koto.
Keturunan kampung nonom tersebut ada yang merantau ke Brunai darussalam sekarang, menurut cerita turun temurun dari T. Khairul Zaman dari Alm. Tengku Abdul AR, di Brunai darussalam telah membuat nama brunei tersebut dengan nama sukunya, Brunai darussalam (kampung orang Bonai), dan begitu juga nama Bonai Darussalam dan Kuntodarussalam adalah nama-nama daerah yang disebutkan suku penghuni dan penguasanya.

Urang Bonai di Ulak Patian
Asal Suku Bonai Ulak Patian berasal dari Kampong nonom di Rokan Kiri Kecamatan Bonai Darussalam, mereka mengatakan berasal dari Bonai onom batin dari kampung Titian gadiang, Sei. Murai dan Rao-rao (kampung letaknya kualo sako) datang berkelompok pada tahun 1935 dengan mendaulatkan seorang bogodang bernama Mudo Kacak, mereka ini adalah suku Bonai yang belum beragama Islam, hanya mengetahui sedikit-sedikit tentang Islam.
Suku Bonai yang dibawa oleh Sultan Janggui dan Harimau semestinya beragama Islam, namun dari pengakuan Pak Rasyid dan diperkuat dari cerita yang disampaikan T. Khairulzaman, nenek moyang mereka ini adalah dari Suku Sakai-Bonai yang menempati daerah sekitar pedalaman Tanjung pauh, dan antara Toluk Sono dan Sontang, menurut Bapak Rasyid mereka ini tidak mau memeluk Islam, kuat bodeo.
Pertama masuk di daerah Deo Limbuk, sebelumnya mereka memasuki daerah ini sesuai cerita asal usul nama Ulak Patian. Daerah Deo Limbuk terletak 3km dari Ulak Patian sekarang, merupakan daerah yang agak tinggi dari keseluruhan daerah Ulak Patian namun tetap terendam banjik pada saat tertentu air dalam.

Tradisi dan kepercayaan Urang Bonai
Urang Bonai yang datang di Ulak Patian tepatnya di daerah Deo Limbuk ini adalah sekelompok orang bonai  keturunan sakai yang kuat bodeo, hanya sedikit mengerti tentang Islam.
Saat seorang dari merek (yang tidak jelas asal usulnya, pengakuan Jufrizal dan Bustami) risau dengan perlakuan masyarakat Ulak patian ini yang suka bodeo, oleh sebab itulah diminta seorang Mursid Tharekat Naqsabandi di surau Sorao daerah Rokan Kiri (kemungkinan di sungai rao-rao) bernama Klp. Muhammad Basir, beliau seorang mursyid dari Luhak Rambah berguru Tharekat di Sorao. Atas permintaan tersebut maka mursyid tersebut mengabulkannya, tibalah di Ulak Patian dan langsung mendirikan monosah di daerah Deo Limbuk, dan dari monosah tersebut lahir pula mursyid-mursyid baru sesuai silsilah; Klp. Mukmin (urang bonai), Klp. Mahmud (urang bonai), Klp. Ibrahim, dan Klp. Umar (sekarang, anak Klp. Muhammad Basir).Sekarang munosah dan kuburan para mursyid terdapat di tepi sungai kampung Ulak Patian.
Peranan mereka inilah membina ke-Islaman didalam kepercayaan bodeo masyarakat Ulak patian, hal ini terbukti dari tahun 1935 sampai sekarang, para mursyid ini tidak memaksakan kepada podeo-podeo tersebut meninggalkan ajarannya secara spontan. namun tetap menerima Islam namun membawa tradisi dalam kehidupannya, pada tahun 1942 oleh orang tua Pak. Rasyid bernama Leman dan ibunya Gonto, meapresiasikan bodeo ini kedalam bentuk seni yang masih hidup pada zaman sekarang, tentunya dibawah binaan anak kandungnya Rasyid dan beberapa anak jasad gurunya (murid) yang sudah meninggal seperti Bapak Ugoh, Uak Dumung, mereka ini adalah pewaris bodeo terakhir di zaman peralihan itu.
Sedangkan para mursyid (khalipah/Klp) tetap membimbing mereka kearah yang benar sperti ikhsan (cara mendekatkan diri kepada Allah), namun tetap membawa nilai dan akar budaya mereka dalam bentuk perpaduan tradisi dengan budaya Tharekat seperti ;


1.       Tari Buong kwayang, tari pengobatan tradisional yang dikemas dalam tari tradisional dimana dimulai memasukkan syair bernuansa Islam kedalamnya (lihat syair pembuka; Salamualaikum sibolah kanan, salamualaikum sibolah kiri….)
2.       Cegak, (awang-awang, selesai, baju) semacam tarian dalam acara perhelatan perkawinan dan hari besar lainnya, dimana beberapa orang membaluti tubuhnya dengan latah (sampah daun) daun pisang kering, lalu menari-nari yang diiringi oleh musik gondang borogong. tari ini menurut Bustami, terjadi pada saat penjajahan Belanda dan Jepang, dimana orang bonai paling tidak suka dengan hal yang baru apalagi dijajah, maka ia melarikan diri, pada saat jalan buntu mereka berubah seperti daun dan tidak didapat oleh penjajah, atau menghindari diri dari penjajah jika ingi keluyar dalam keperluan sehari-hari dimasa itu.
3.       Tahan Kuli, sejenis debus yang melukai diri tanpa bekas
4.       Lukah Gilo, lukah yang menggila yang dipegang oleh beberapa orang.
Tahan kulik adalah penyaluran kebatinan bodeo dalam tradisi Islam, yaitu dengan menuntut ilmu Silat Tharekat 21 hari (baca silek Bangkik dan silek 21 hari, jonkobet).
5.       Koba, koba yang terkenal disajikan oleh Bapak Rasyid, dengan judul, Koba amai bocat dan malin trenso.
Masakan khas Urang Bonai Ulak Patian adalah “Anyang Kalu”
Ikan kalu yang di iris-iris tubuhnya dan dicelupkan sesaat dalam air yang mendidih, lalu di n-peraskan kulit kayu bintungan yang sudah ditokok (rasanya kolek), lalu digiling spodeh, cabe, dan disiram dengan asam limau, boleh di oleskan ke ikan dan bisa juga tidak dioleskan.
Makanan ini adalah khas Ulak Patian, dahulu dijadikan hidangan penyambut tamu terhormat.

Adat Istiadat Urang Bonai
Setelah masuknya Islam (Tharekat) dan kebudayaan di Luhak kepenuhan, maka sebagian mereka pecah masuk kedalam beberapa suku yang diakui oleh kerapatan adat Luhak kepenuhan, yaitu
1. Suku Molayu Panjang, 2 Suku Molayu Bosa, 3. Suku Kandangkopuh, 4. Suku Bono Ampu, 5. Suku Kuti, dan 6. Suku Moniliang, dari 80% masyarakat Ulak Patian saat ini 50% terdiri dari Suku Molayu Panjang dan Bosa, selebihnya suku yang lain.
Adat Perkawinan umumnya seperti   yang dilakukan oleh adat-istiadat Luhak Kepenuhan, sedikit-sedikit membawa cara bodeo, namun tidak lagi kearah sirik, hanya sebagai tambahan dan pelengkap perayaan perkawinan.

budaya dan tradisi dari suku bonai

1.Tari buong kwayang, merupakan tari yang mereka yakini sebagi tari  pengobatan tradisional yang dikemas dalam tari tradisional, tari ini telah terdapat syair yang bernuansa islam dalam syair pembuka terdapat kata salammualaikumsibolah kanan, salammualaikum sibolah kiri.
2.Cegak (awang-awang selesai baju)semacam tari dalam acara perhelatan  perkawinan maupun hari bear lainnya dimana dri tari ini beberapa orang membalut atau menyelimuti tubuhnya dengan (sampah daun) daun pisang kering lalu menari dengan diiringi oleh musik gondang borogong.

3.Tahan kuli, yaitu sejenis acara adat (mirip debus)dengan melukai diri tanpa  bekas.
4.Lukah gilo, yaitu lukah yang menggila dipegang oleh beberapa orang
5.Tahan kulik, merupakan penyaluran kebatinan bodeo dalam tradisi islam seperti (silek, bagkik, solek 21 hari dan jonkobet)
6.Koba

     
Mata Pencaharian Suku Bonai

Mata pencaharian suku bonai adalah petani karet, biasanya setiap pagi hari para lelaki di suku bonai sudah bekerja  untuk mencari getah karet yang ada di pohon-pohon.

Kepercayaan suku bonai       

Dari sudut religi, baik orang Bonai maupun orang Sakai memperlihatkan ciri-ciri budaya Melayu Asli. Misalnya sistem pengobatan syamanistik yang menggunakan bantuan roh nenek moyang dan kekuatan adikodrati lain untuk mengobati penyakit dan gangguan mental. Pengobatan ini ditandai oleh upacara yang dipimpin oleh seorang dukun (syaman) yang menari dengan iringan pukulan gendang sampai trance. Orang Bonai dan Sakai sama-sama menyebutnya tari Dewa atau Dewo, orang Melayu Riau menyebutnya Bedomo.

Kekerabatan Suku Bonai
Sistem kekerabatannya bilateral. Di Provinsi Riau pemimpin kelompok setempatnya disebut batin. Umumnya masih menganut religi lama yang animistis, namun sebagian sudah memeluk agama Islam.